10 Amalan Sunnah Muharram Sesuai Anjuran Ulama Berikut Keutamaannya

Tahun baru hijriah. (ilustrasi sindonews)
Iklan Pemilu

AXIALNEWS.id | Muharram adalah bulan pembuka atau awal dari tahun baru IsIam.

Muharram juga dikenal sebagai bulan di mana umat Islam dianjurkan meningkatkan amalan saleh, bersedekah, dan melakukan kebaikan kepada sesama.

Ini mencerminkan semangat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan.

Keutamaan-keutamaan ini menjadikan bulan Muharram sebagai waktu yang istimewa dalam kehidupan umat Muslim, di mana mereka meningkatkan ibadah, merenungkan sejarah Islam, dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT serta dengan sesama.

Sebagaimana diketahui, Muharram merupakan bulan pertama pada kalender Hijriah. Bulan ini adalah salah satu dari empat bulan mulia (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah, berikut:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa (Surat At-Taubah ayat 36).

Untuk itu, sangat disayangkan apabila melewatkan bulan ini tanpa melakukan sejumlah amalan yang disunnahkan. Nah, berikut amalan yang dapat dikerjakan di bulan Muharram serta penjelasannya.

Amalan Muharram Sesuai Sunnah
Sebagian ulama mengawetkan amalan bulan Muharram dalam bentuk nadhom, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: “Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturahmi, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.”

Untuk selengkapnya, berikut sejumlah amalan saleh yang dapat dikerjakan di bulan Muharram yang dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid.

  1. Membaca Doa Awal Bulan Muharram

Doa awal bulan Muharram dibaca setelah sholat Maghrib sebanyak 3 kali. Sebagian ulama menyebutkan bahwa barang siapa membaca doa tersebut sebanyak 3 kali setelah shalat rawatib ba’diyah maghrib pada malam tanggal 1 Muharram, maka Allah SWT akan memerintahkan dua malaikat untuk melindunginya dari fitnah dan tipu daya setan selama setahun mendatang.

Tata cara berdoa awal tahun dapat dilakukan dengan berdoa secara langsung, atau dengan melakukan shalat sunnah dua rakaat terlebih dahulu kemudian berdoa sebanyak 3 kali selama 10 hari berturut-turut, atau dengan melaksanakan sujud syukur terlebih dahulu sebagaimana tata cara berikut:

a. Berniat Sujud Syukur
Bacaan niat sujud syukur, yaitu:

نَوَيْتُ سُنَّةٌ لِسُجُودِ الشُّكْرِ لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Nawaitu sunnatan lisujudisy syukri lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Saya berniat sunnah untuk melakukan sujud Syukur karena Allah Ta’ala.

b. Membaca Takbiratul Ihram
Bacaan takbir, yaitu:

اللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allaahu akbar.

Artinya: Allah Maha Besar.

c. Bersujud Syukur
Dalam sujud syukur, terdapat beberapa bacaan, yaitu:

1) Tasbih 10 kali:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ.

Arab Latin: Subhaanallaah, walhamdu lillaah, walaailaaha illallaah, wallaahu akbar.

Artinya: Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar.

2) Shalawat 10 kali:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Arab Latin: Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad.

Artinya: Ya Allah semoga shalawat tetap kepada junjungan kami, Nabi Muhammad.

3) Doa sapu jagat 10 kali:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ.

Arab Latin: Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar.

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.

4) Doa berikut 1 kali:

سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنَ الْخَالِقِينَ.

Arab Latin: Sajada waj-hi lilladzii khalaqahuu wa shawwarahuu wa syaqqa sam’ahuu wa basharahuu bihaulihi wa quwwatihi fatabarakallaahu ahsanal khaaliqiin.

Baca Juga  Doa di Awal & Akhir Tahun Islam, Ini Anjuran Puasa Sunah Bulan Muharram

Artinya: Aku sujudkan wajahku ini kepada yang menciptakannya dan membentuk rupanya dan yang membuka pendengarannya dan penglihatannya. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.”

5) Kemudian, membaca doa ini 1 kali:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي حَقًّا حَقًّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبَ تَعَبُّدًا وَرِقًا. اللَّهُمَّ إِنَّ عَمَلِي ضَعِيفٌ فَضَاعِفُ لِي اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Arab Latin: Subhaanaka allaahumma anta rabbii haqqan haqqaa, sajadtu laka yaa rabbi ta’abbudan wa riqqaa. Allaahumma inna ‘amali dha’iifun fadhaa’iflii. Allaahumma qinii ‘adzaabaka yauma tub’atsu ‘ibaaduka watub ‘alayya innaka antat tawwaabur rahiim.

Artinya: Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari di mana hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang.

d. Mengucap salam:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ.

Arab Latin: Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaah.

Artinya: Keselamatan dan rahmat Allah atas kalian semua.

e. Membaca baqiyatush shalihat sebanyak 3 kali, yaitu:

سُبْحَانَ اللهُ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ العَلِي الْعَظِيمِ.

Arab Latin: Subhaanallaah, walhamdu lillaah, walaa ilaaha illallaah. Allaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.

Artinya: Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar. Tidak daya dan kekuatan selain pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

f. Membaca doa awal tahun sebanyak 3 kali:

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِي الْقَدِيمُ الْأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيمِ وَجُودِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَا عَامٌ جَدِيدُ قَدْ أَقْبَلَ إِلَيْنَا، نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُودِهِ وَالْعَوْنِ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَبْهِ وَسَلَّمَ.

Arab Latin: Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wasallam. Allaahumma antal abadiyul qadiimul awwalu wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa juudikal mu-awwal. Wa haadzaa ‘aamun jadiidun qad akbala ilainaa. Nas-alukal ‘ishmata fiihi minasy syaithaani wa auliyaa-ihi wajunuudihii wal ‘auni ‘alaa hadzihin nafsil ammaarati bissuu-i wal ishtighaali bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa arhamar raahimiin. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘aala aalihi wa shahbihii wasallam.

Artinya: Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, serta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, Engkau- lah Yang Maha Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan, hanya kepada anugerah-Mu yang agung dan kedermawanan- Mu yang menjadi tempat bergantung. Dan, inilah tahun baru yang benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, pembantu-pembantunya, dan bala tentaranya. Dan, kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, dan agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat Yang Maha Pengasih di antara mereka yang mengasihi. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, serta keluarga dan sahabatnya.

  1. Qiyamul Lail pada Malam Pertama Bulan Muharram

Pada awal bulan Muharram, umat Islam disunahkan untuk menghidupkan malam, yaitu dengan beberapa ibadah berikut:

  • Memperbanyak membaca Al-Quran,
  • Berdzikir kepada Allah SWT,
  • Melakukan shalat sunnah seperti shalat Hajat, Tahajjud, Taubat, dan shalat-shalat sunnah lainnya,
  • Melakukan shalat seratus rakaat, setiap rakaat membaca Al-Faatihah dan Al-Ikhlas,
  • Shalat dua rakaat, rakaat pertama membaca Al-Faatihah dan surat Al-An’aam, rakaat kedua membaca Al-Faatihah dan Yaasiin, atau
  • Shalat dua rakaat, setiap rakaat membaca Al-Faatihah dan al-Ikhlas 11 kali.

3. Membaca Amalan setelah Sholat Subuh

      Sebagian ulama menyebutkan bahwa apabila seseorang membaca amalan basmalah sebanyak 360 kali dan ayat kursi 360 kali, maka dengan izin Allah SWT, ia akan diberikan kemudahan rezeki, keselamatan, dan dipelihara dari segala musibah.

      1. Berpuasa pada Hari Pertama Bulan Muharram

      Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

      1. Puasa Tasua
      Baca Juga  Takaran Sehat Minum Air Agar Tubuh Tidak Kekurangan Cairan

      Puasa Tasua adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, tatkala Rasulullah SAW, “Wahai, Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.”

      Maka, beliau bersabda, “Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Tahun berikutnya belum datang, namun Rasulullah SAW meninggal terlebih dahulu.” (HR. Muslim).

      Berikut adalah niat puasa Tasua:

      نَوَيْتُ صَوْمَ تَسْعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

      Arab Latin: Naiwaitu shauma tasu’aa-i sunnatan lillaahi ta’aalaa.

      Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.”

      1. Puasa Asyura

      Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.

      Beberapa hadits menjelaskan keutamaan puasa ini, antara lain hadits dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda,

      “Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak- anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”

      Berikut adalah niat puasa Asyura:

      نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.

      Arab Latin: Naiwaitu shauma ‘aasyura sunnatan lillaahi ta’aalaa.

      Artinya: Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.

      1. Melakukan Kebaikan pada Hari Asyura

      Sebagian ulama menyebutkan bahwa banyak amalan dan ibadah yang menghasilkan pahala besar dan keistimewaan bagi yang mengerjakannya pada hari Asyura, antara lain sebagai berikut:

      • Mengusap kepala anak yatim,
      • Memuliakan fakir miskin,
      • Memberikan ilmu atau kemanfaatan kepada orang lain, misalnya menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat,
      • Bershadaqah,
      • Melapangkan nafkah dan membelanjakan hadiah untuk anak dan istri,
      • Mandi sunnah,
      • Bercelak,
      • Menjamu orang yang berbuka puasa,
      • Memperbanyak shalat sunnah empat rakaat,
      • Banyak membaca hasbunallah wani’mal wakil ni’mal mawla wa ni’man nashir,
      • Membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali,
      • Melaksanakan shalat Tasbih, dan
      • Melakukan silaturahim kepada semua orang, sanak keluarga, orang-orang terdekat, tetangga, maupun orang- orang alim (ahli ilmu).

      8. Membaca Doa Asyura

        Doa Asyura dibaca setelah melakukan shalat Maghrib. Sebagian ulama menyebutkan bahwa doa ini dapat dibaca langsung atau dengan tata cara melakukan shalat sunnah dulu sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam.

        Pada setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas sebanyak 50 kali. Setelah melakukan shalat sunnah, barulah doa Asyura dibaca. Doa ini bisa dibaca sebanyak 7 kali, namun lebih utama dibaca sebanyak 70 kali.

        Berikut doa Asyura tersebut:

        حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ. وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ وَهُوَحَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

        Arab Latin: Hasbunallaah wani’mal wakil, ni’mal maulaa wani’man nashiir. Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal ‘arsyi. Laa malja-a minallaahi illaa ilaihi subhaanallaahi ‘adadasy syaf’i wal witir. Wa ‘adada kalimatillaahit taammaati kullaha, nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Wahuwa hasbunaa wani’mal wakil, ni’mal maulaa wani’man nashiir. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii washahbihii wasallam.

        Artinya: Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang ‘Arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri, dan tiada tempat untuk bersandar, melainkan kepada Allah. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat yang sempurna kesemuanya. Saya memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan, tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Cukuplah Allah yang memeliharaku, tempatku berpegang, dan sebaik-baiknya Pemberi pertolongan. Semoga Allah memberikan rahmat atas nabi kita, penghulu kami, Muhammad. Kemudian, juga kepada keluarga dan para sahabat nabi kesemuanya.

        Baca Juga  Safari Subuh, Dir Binmas Polda Sumut Bagikan 30 Paket Sembako ke Jamaah

        Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asyqalani, barang siapa membaca doa Asyura sebanyak 41 kali, maka hatinya tidak akan mati. Sedangkan, menurut Sayyid Ali Al-Ajhuri, barang siapa membaca kalimat hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’ma nashir, maka Allah SWT akan mencegah segala kejelekan yang terjadi pada orang tersebut selama tahun tersebut.

        1. Berpuasa pada Tanggal 11 Muharram

        Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan beberapa ulama lain berpendapat bahwa disunahkan berpuasa pada tanggal 11 Muharram, di samping tanggal 9 dan 10 Muharram.

        Argumen yang dijadikan sandaran pendapat tersebut adalah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

        “Berpuasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya.” (HR. Ahmad).”

        1. Berpuasa pada Tanggal 13, 14, 15 Muharram (Ayyamul Bidh)

        Puasa yang dimaksud adalah puasa pertengahan bulan, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15, atau yang sering disebut dengan puasa Ayyamul Bidh.

        • Keistimewaan Bulan Muharram

        Ada beberapa keutamaan atau keistimewaan pada bulan Muharram, berikut di antaranya:

        1. Muharram sebagai Bulan Suci

        Para ulama sepakat bahwa bulan Muharram termasuk salah satu bulan suci dalam Islam.

        Allah SWT menjelaskan empat bulan suci tersebut dalam al-Quran, tepatnya pada ayat berikut:

        يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَثَرْتُمْ لأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنتُمْ تَكْبِرُونَ )

        Artinya: Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung, dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. (QS. At-Taubah [9]: 35).

        Pada bulan-bulan ini, zaman dahulu kala masyarakat Arab dilarang berperang karena sucinya keempat bulan tersebut.

        Oleh karena itu, bulan Muharram juga dinamakan Syahrullah Al-Asham, yang artinya bulan Allah yang sunyi.

        Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

        1. Muharram adalah Bulan Allah

        Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa bulan Muharram berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada sejak zaman jahiliah.

        Namun, dahulu orang jahiliah menyebut bulan Muharram dengan nama Shafar Awal. Kemudian ketika Islam datang, Allah SWT mengganti nama bulan ini dengan Muharram, sehingga nama bulan ini disandarkan pada Allah SWT (syahrullah).

        1. Bulan yang Dimuliakan oleh Umat Beragama

        Terdapat satu hari yang sangat dimuliakan oleh umat beragama, yakni hari Asyura. Bangsa Yahudi memuliakan hari Asyura dengan melakukan puasa sehari penuh.

        Mereka melakukan puasa pada hari tersebut sebagai bentuk syukur atas kemenangan Nabi Musa AS bersama Bani Israil melawan Fir’aun dan bala tentaranya pada waktu itu.

        Kemudian, Islam juga melakukan hal yang sama dengan berpuasa sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa AS.

        Penjelasan mengenai hal tersebut terdapat dalam hadits dari Ibnu Abbas, “Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah.’ Akhirnya, Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.’ Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (HR. Muslim).”

        1. Bulan untuk Mematangkan Langkah Terbaik

        Seperti yang disebutkan sebelumnya, bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Sehingga awal bulan ini mestinya menjadi titik tolak yang baik bagi kita semua untuk merencanakan, mematangkan, dan melakukan hal terbaik bagi kehidupan kita, minimal dalam satu tahun ke depan.

        Artinya, bulan Muharram termasuk salah satu momentum yang sangat tepat bagi umat Islam. Menjadikan pergantian tahun baru Islam (bulan Muharram) sebagai sarana untuk muhasabah atau merenungkan kembali langkah-langkah yang telah dilakukan serta menyusun rencana yang lebih baik.(*)
        Sumber: detikcom

        Tinggalkan Balasan

        Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

        Berita Lainnya

        Contact Us