Bakar Lemak Maksimal Saat Puasa! Ini Waktu & Pola Olahraga Terbaiknya

Olahraga saat puasa. (Sumber: hellosehat)
Iklan Pemilu

AXIALNEWS.id | Puasa Ramadan kerap menjadi momen masyarakat mengambil kesempatan untuk menurunkan berat badan.

Dibantu dengan pola makan yang lebih teratur selama puasa serta olahraga jadi lebih efektif membakar lemak tubuh.

Spesialis kedokteran olahraga Mayapada Hospital Tangerang, dr Febianto Nurmansyach, SpKO, menjelaskan bahwa proses pembakaran lemak tubuh dipengaruhi oleh dua faktor penting, yakni pola makan atau diet dan aktivitas fisik, salah satunya berolahraga.

Menurut dr Febianto, puasa termasuk modifikasi diet karena pola makan berubah dibanding biasanya. Dengan didukung olahraga yang tepat, kondisi ini dapat meningkatkan efektivitas pembakaran lemak dalam tubuh.

Baca Juga  Perguruan Tinggi Perlu Melakukan Hal Ini untuk Kurangi Tingkat Mahasiswa Putus Kuliah

“Dalam beberapa penelitian apabila kebiasaan pola makan dikombinasikan dengan pola latihan atau aktivitas fisik, itu lebih cenderung memiliki keunggulan untuk mengurangi konsumsi atau simpanan energi dalam tubuh kita, yang salah satunya lemak,” kata dr Febianto, Rabu (5/3/2025).

Ia menuturkan, aktivitas fisik dalam bentuk olahraga dapat membantu proses pembakaran lemak, sedangkan puasa dapat mengontrol asupan lemak agar tidak berlebihan.

Baca Juga  Pilkada Cerdas, FISIP USU Bersama Tular Nalar MAFINDO Persiapkan Pemilih Pemula Lewat Sekolah Kebangsaan

Oleh karena itu, dr Febianto sangat menyarankan olahraga selama bulan puasa, khususnya bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.

dr Febianto mengatakan ada 3 pilihan waktu populer untuk orang yang mau tetap berolahraga selama berpuasa. Ketiganya adalah setelah sahur, sebelum berbuka, dan setelah berbuka puasa atau usai tarawih.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan intensitas dan durasi berolahraga selama puasa. Jangan sampai olahraga yang dilakukan berlebihan justru dapat mengganggu kesehatan dan ibadah selama bulan Ramadan.

“Kalau misalnya (olahraga) malam hari, disarankan itu sebenarnya bagi mereka yang umumnya jarang berolahraga sebelum puasa, intensitasnya ringan sampai sedang, dengan durasi kalau intensitas ringan atau sedang itu durasinya sekitar 60-90 menit,” ucapnya.

Baca Juga  Bitra Indonesia Gelar Seminar Expo Pangan Sehat 35 di Langkat

“Kalau kita ukur dengan alat yang banyak sekarang ini smartwatch yang bisa memantau denyut jantungnya, biasanya sekitar 60-70 persen maksimal,” tandas dr Febianto. (*)

Sumber: detikhealth

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

Contact Us