Sosok Andrian Sulin, Aktivis Kritis yang Mendedikasikan Usia Produktif untuk Negara
Foto Andrian Sulin, SH
Foto Andrian Sulin, SH
Berdasarkan data dari Kementerian Agama, Langkat memiliki sedikitnya 1.171 bidang tanah wakaf dengan total luas mencapai sekitar 274 hektare.
Langkat bukan panggung opera sabun. Ia adalah tanah yang membutuhkan perlindungan dan keadilan. Jika institusi lokal tak mampu menjawab tantangan itu, maka saatnya masyarakat dan negara bersuara.
Dengan sinergi antara potensi sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Kabupaten Langkat memiliki peluang besar untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan bagi seluruh warganya.
Karena Langkat yang merata bukan hanya impian statistik, tapi tuntutan moral bagi kita semua.
Gambaran Langkat hari ini adalah potret perjuangan: masyarakat yang masih dihimpit persoalan, namun juga disinari oleh tekad untuk bangkit. Sinergi antara warga dan pemerintah menjadi kunci menuju Langkat yang lebih adil, aman, dan sejahtera.
Ingatlah, manusia yang mau menerima kritik adalah manusia yang berani menghadapi kenyataan.
Turkiye berada di persimpangan antara Eropa dan Asia, sehingga sangat terbuka terhadap pengaruh Barat.
Tentu menjadi paradoks tersendiri bagi Syah Afandin Eks Plt Bupati Langkat tidak mampu menyakinkan Pemerintah Provinsi Sumatera untuk menganggarkan pengerukan waduk Tanjung Pura. Sementara Ia mengklaim penuntasan pembangunan Titi Sei Wampu berkat lobi - lobinya. Sungguh ironis, klaim yang tidak berdasar.
Sebagai masyarakat, penting untuk lebih kritis dalam memilih pasangan calon kepala daerah yang tidak hanya mengedepankan elektabilitas, tetapi juga mampu menjaga kekompakan selama masa jabatan.