
AXIALNEWS.id | Seluruh umat Islam didunia pada Senin, 27 Januari 2025/27 Rajab 1446 Hijriyah memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Perjalanan yang memakan waktu sebagian malam (lailan) berpindah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Isra’: 1
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Isra Miraj adalah dua kata yang berarti diperjalankannya Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra’) dan dilanjutkan perjalanan secara vertikal (mi’raj) dari Qubbah As Sakhah menuju ke Sidratulmuntaha disatu malam yang bersamaan. Sehingga disebutlah dengan peristiwa Isra Miraj.
Telah sama-sama kita ketahui bahwa dalam perjalanan tersebut Rasulullah SAW menerima perintah salat, ini menjadi kewajiban yang utama bagi setiap umat Islam di dunia.
Ibadah salat menjadi tolak ukur amal. Kualitas amal seseorang ditentukan oleh salatnya. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi:
“Hal pertama yang akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah Salat. Apabila baik Salatnya, maka akan baik pula amal-amal lainnya. Dan apabila Salatnya rusak, maka akan rusak pula amal-amal lainnya,”
Pada malam Isra Miraj, selain mendapat perintah salat secara langsung, Rasulullah SAW juga mendapatkan kabar bagi mereka yang suka makan hasil riba, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah:
“Pada malam di-isra-kan, ketika sampai di langit ke tujuh, aku melihat ke atasku. Ternyata aku melihat halilintar, kilat, dan petir. Kemudian, aku diperlihatkan pada suatu kaum yang perutnya (besar) seperti rumah yang penuh dengan ular dan ular-ular itu terlihat dari luar. Aku bertanya (pada Jibril), ‘Siapakah mereka, Jibril?’ Ia menjawab, ‘Mereka ini adalah orang-orang yang suka makan hasil riba.”
Ekonomi Islam mengajarkan kita untuk menegakkan keadilan dan mengapuskan ekploitasi transaksi bisnis dengan melarang semua bentuk kezhaliman yang ada padanya, di antaranya transaksi yang mengandung riba.
Pemikiran ekonomi barat telah berhasil membuat kita menjadi sekularisme dalam menjalani perekonomian.Sebagaimana tidak menghiraukan transaksi yang mengandung riba, melegalkan spekulasi yang bersifat menipu, perjudian dan persaingan yang merugikan pihak lain.
Hendaknya dengan momentum Isra Miraj ini dapat menjadikan kita bersemangat untuk kembali melakukan kegiatan-kegiatan perekonomian berdasarkan nilai-nilai dan etika yang telah Islam ajarkan guna tercapainya kemaslahatan dan memaksimalkan kesejahteraan manusia pada umumnya.
Wallahu’alam
Penulis: Rahmatullah, S.E., M.SEI., Founder Ekispedia.com