AXIALNEWS.id | Sepeda motor berknalpot brong memang buat geram masyarakat.
Suaranya yang bising dan melengking benar-benar menggangu aktivitas, terlebih di malam hari saat tengah beristirahat.
Fakta uniknya, knalpot brong ini jadi pemicu bentrok pasukan Brimob Resimen 3 Pelopor dan anggota Polisi Lalu Lintas Polres Kota Tual, Maluku.
Kapolres Kota Tual AKBP Andrian membenarkan bentrokan tersebut. Ia bilang situasi keamanan di Kota Tual sudah berangsur normal.
“Situasi sudah terkendali,” kata Andrian saat dikonfirmasi, Minggu (28/7/24) malam.
Penganiayaan terhadap personel Polres Tual diduga dilatarbelakangi kendaraan pribadi salah satu anggota Brimob yang ditahan oleh petugas Sat Lantas Polres Tual saat operasi Patuh Salawaku 2024 karena menggunakan knalpot brong, Jumat (26/7/24).
Kemudian pada Sabtu malam sekitar pukul 23.40 WIT datang pria mengendarai sepeda motor sambil berboncengan menuju Pos SS. Mereka sempat mengeluarkan kata makian kepada anggota Polantas.
Tak lama kemudian sekitar 30 orang diduga anggota Brimob mendatangi Polres Kota Tual dan menganiaya tiga anggota Polantas setempat.
Usai dianiaya, anggota polantas sempat kabur untuk menyelamatkan diri. Rombongan Brimob berdatangan dengan sepeda motor ke lokasi.
Bentrokan antara Brimob dan Polantas Polres Tual kemudian pecah pada Minggu malam di depan Gereja Maranatha.
Senada, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Aris Aminullah mengatakan insiden tersebut berawal dari anggota Polantas Polres Kota Tual sedang melakukan operasi Patuh Salawaku 2024.
Saat razia tersebut, ada salah satu orang yang diamankan. Sementara satu orang lain berhasil kabur. Tak berselang lama, sekitar 30 orang datang dan melakukan penyerangan terhadap anggota Polantas.
“Ada patroli, terus ada razia knalpot racing (brong-red), lalu ada yang diamankan, sementara ada yang kabur memberi tahu teman-teman, mereka 30 orang lalu menyerang polisi, indikasi ada anggota Brimob,” ujarnya kepada wartawan, Senin (29/7/24).
Diketahui letusan suara tembakan warnai peristiwa bentrok Pasukan Brimob Resimen 3 Pelopor dan anggota Polisi Lalu Lintas Polres Kota Tual, Maluku.
Bentrok pecah di depan Gereja Maranatha, Kota Tual, Maluku pada Minggu (28/7/24) malam.
Mulai dari saling serang bakuhantam hingga terdengar suara tembakan warnai bentrok.
Umat kristiani yang sempat beribadah malam di Gereja Maranatha panik. Mereka tak bisa keluar karena bunyi tembakan dari luar gereja.
Warga juga terlihat berlindung di bawah tiang rumah dari ancaman peluru lantaran takut jadi korban.
Akibat bentrokan itu, kaca-kaca jendela Polres Kota Tual rusak, dinding kantor Polres tembus peluru, dan sepeda motor milik anggota Polres rusak.
Kepala Desa Taar Dullah Selatan Carles Tarenten menyayangkan sikap aparat yang saling serang. Ia bilang warga sempat panik saat beribadah di Gereja Maranatha.
Ia mengatakan insiden tersebut sangat berlebihan karena aparat yang seharusnya menjaga keamanan masyarakat malah memicu keributan.
“Kami minta Pak Kapolda Maluku, Pak Kapolri segera menarik pasukan Brimob BKO dari Kota Tual, supaya warga bisa beraktivitas dengan damai,” ujarnya melalui sebuah video yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (28/7/24).
Sumber: CNN Indonesia