
AXIALNEWS.id | Sebelumnya tidak bersepakat, kini pihak wahana permainan Funderland Indonesia bersedia bertanggungjawab atas insiden patah tulang yang dialami seorang anak.
Akhirnya Andi, perwakilan dari Funderland Indonesia, menyatakan kesediaannya menanggung biaya perawatan hingga anak tersebut pulih.
Pernyataan itu baru disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Rabu (12/2/2025), yang di gelar DPRD Tanjungbalai.
Sebelum RDP, pihak Funderland Indonesia berniat sebatas memberikan uang kompensasi saja dengan besaran yang dinilai tidak sesuai dengan taksiran biaya pengobatan.
Andi menjelaskan pihaknya sebelumnya telah bertemu dengan keluarga korban dan menawarkan fasilitas pengobatan di Rumah Sakit Bhayangkara. Namun, pihak keluarga menolak tawaran tersebut.
Sebagai alternatif, Funderland Indonesia menawarkan kompensasi dana sebesar Rp 3 juta, namun tawaran ini juga ditolak oleh keluarga korban.
Menanggapi itu, Ketua RDP Lintas Komisi DPRD Kota Tanjungbalai, Surya Darma AR meminta penjelasan lebih lanjut mengenai alasan penolakan dari keluarga korban yang juga hadir dalam rapat tersebut.
Alrivai Zuhairisyah, paman dari anak yang mengalami insiden, mengungkapkan mereka memilih merawat anak tersebut di Tanjungbalai.
Mereka telah berkoordinasi dengan klinik ortopedi di Kota Kisaran dan berharap Funderland Indonesia menanggung biaya pengobatan tersebut sampai sembuh.
“Kami ingin anak ini dirawat di sini saja, dan kami meminta pihak Funderland Indonesia untuk menanggung biaya perawatan sampai pulih. Biaya pemasangan gips saja mencapai Rp 4,9 juta, Pak Dewan,” ujar Alrivai kepada pimpinan RDP.(*)
Editor: Syafrizal