
AXIALNEWS.id | Ratusan tenaga honorer di Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai hingga kini belum menerima gaji Desember 2024.
Keterlambatan pembayaran gaji ini memicu keresahan di kalangan pegawai dan berdampak pada pelayanan publik, salah satunya terlihat dari penumpukan sampah di sejumlah titik di kota.
Penumpukan sampah tersebut menjadi bukti nyata dampak dari keterlambatan pembayaran gaji. Para petugas kebersihan yang mayoritas berstatus tenaga honorer atau non ASN tersebut mengaku kesulitan bekerja optimal karena masalah finansial.
“Kami sangat kesulitan dengan kondisi ini. Gaji yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari belum juga cair,” ungkap salah seorang pegawai yang enggan disebutkan identitasnya.
Ironisnya, di tengah kondisi tersebut, Walikota Tanjungbalai diketahui melakukan perjalanan dinas ke Yogyakarta (Jogjakarta) selama empat hari. Perjalanan dinas ini dibiayai dari uang persediaan sekretariat Pemko yang baru saja dicairkan.
Ketika dikonfirmasi, Kabag Protokoler Pemko Tanjungbalai, Afrina, belum memberikan respons terhadap keputusan Walikota Tanjungbalai melakukan perjalanan dinas ke Yogyakarta pada saat kondisi defisit anggaran yang sedang dihadapi Pemko Tanjungbalai.
Informasi yang dihimpun, Walikota dan rombongan malah melakukan perjalanan dinas ke Yogyakarta selama empat hari ke depan, dan perjalan dinas tersebut didanai dari Uang Persediaan (UP) sekretariat Pemko Tanjungbalai.
Menanggapi hal tersebut dari Anggota Komisi A DPRD Tanjungbalai, Dedi Sanatra, sangat menyayangkan Walikota mengambil keputusan melakukan perjalanan dinas yang dianggap tidak mendesak.
Hal ini dinilai kurang tepat mengingat kondisi keuangan daerah saat ini sedang defisit.
“Saya rasa keliru jika Walikota menganggap perjalanan dinasnya lebih penting daripada nasib para tenaga honorer yang hingga kini belum menerima gaji,” tegas Dedi.
Menurut Dedi, tunggakan gaji tenaga honorer masalah serius yang harus segera diselesaikan Pemerintah Kota Tanjungbalai.(*)
Editor: Syafrizal M