AXIALNEWS.id [dibaca: eksil nius] — Inspirasi | Sumatera Utara adalah daerah multikultural yang sangat tinggi akan keberagaman dan toleransinya. Heterogenitas adat istiadat, agama dan budaya turut menjadi bingkai pelangi Sumatera Utara.
Berbicara mengenai Sumatera Utara tidak pas rasanya jika tidak berbicara mengenai keberagaman budaya yang menjadi warna-warni provinsi ini.
Toleransi antar sesama di provinsi Sumatera Utara juga sangat terasa di tengah-tengah masyarakat dan patut diancungi jempol. Bagaimana tidak? Walau berada dilingkaran perbedaan, masyarakat Sumatera Utara tetap hidup berdampingan dan saling menghargai.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tapi tetap satu jua) sudah mendarah daging pada masyarakat Sumatera Utara, sehingga semua masyarakat dapat hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan walaupun berada dalam sebuah komunitas yang majemuk dan beragam.
Setiap daerah di Sumatera Utara memiliki cerita tersendiri dalam merawat toleransi dan merajut keberagaman. Kendati demikian, penulis akan berbagi cerita mengenai sebuah daerah bagian baratnya Sumatera Utara yang mengajarkan arti toleransi antara suku/etnis, agama, ras dan kebudayaan (SARA), serta cara masyarakat dalam merajut dan memperkokoh keberagaman.
Kabupaten Langkat Sumatera Utara, daerah bertuah dengan sejuta pesona yang memiliki beragam kesenian dan kebudayaan yang membuat masyarakat bersatu padu untuk tetap mempertahankan keberagaman tanpa adanya pecah-belah perihal perbedaan.