
Ia menekankan agar Dinas Pariwisata tidak sekedar hanya melihat – lihat bangunannya saja.
“Dinas Pariwisata untuk bagaimana melestarikan bangunan ini, jangan cuman untuk di tengok-tengok aja. Tapi apa konsep kita untuk Melayu. Macam mana supaya bisa bersaing dan menjadi kenangan kita,” tandasnya.
Selanjutnya Afandin juga berharap acara tersebut bukan sekedar seremonial saja, tapi harus mampu mengambil nilai juang yang di tanamkan Tengku Amir Hamzah.
Dahulu diusia 19 tahun, Tengku Amir Hamzah sudah punya peran penting di tingkat Nasional. Amir Hamzah menjadi salah satu konseptor untuk Sumpah Pemuda.
Ia mampu bicara di tingkat nasional karena kemampuan dan kemauan kuat untuk menjadikan negeri ini makmur di kancah nasional.
“Saya berharap kita bersatu jangan ada perpecahan. Acara ini bukan hanya sekedar membuat karya monumental. Namun yang luar biasa yang perlu kita peringati bukan hari lahirnya saja, tapi besarnya nilai juang yang Tengku Amir Hamzah tanamkan dalam jiwa dia seorang putra yang lahir di kota kecil Tanjung Pura,” tandasnya.
Sembari menyampaikan Langkat dimasa lalu telah membantu pemerintah dengan memberikan 100.000 golden (emas) jika di dinilaikan rupiah sekarang, kurang lebih Rp100 miliar.(*)