Sedangkan menurut Kabid P2P Dinkes Provsu, dr Syarifah Zakia MKes Langkat masih sangat rendah dan masih di bawa rata-rata, imunisasi campak dan rubela baru mencapai 24,9 persen, kejar 5,9 persen padahal ini imunisasi oral.
“Saat ini kami fokus di campak rubela untuk pencapaian 95 persen. Kalau la bisa kerja sama dari semua lintas sektor membantu Dinkes Langkat agar target dua minggu pertengahan September 2022, sudah mencapai Langkat lebih baik lagi,” tandasnya.
Selanjutnya Plt Bupati Langkat mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang sudah memberikan atensinya kepada Kabupaten Langkat terkait imunisasi campak dan rubela.
Ia pun mengaku perlu mentelaah kenapa capaiannya kecil dan mengetahui apa saja langkah yang sudah dilakukan Dinkes Langkat.
“Artinya capaian tidak maksimal mungkin ada beberapa kabupaten yang baik, kita perlu adopsi kabupaten kota lain agar Langkat tercapai imunisasinya,” sebutnya.
Namun menurut Afandin, mungkin yang lalu tidak tercapainya kegiatan karena terkendala dengan target vaksinasi covid 19 dan menjadi persaingan.
“Saya akan melakukan serta berbuat maksimal, namun kembali lagi dengan kesadaran masyarakat, dikarenakan masih banyaknya persoalan terkaiat kehalalanya dan ini harus dicari solusinya agar para orang tua menyetujui. Berikan sosialisasi, tim kita siap dan kita harap apa yang kita terapkan agar tercapai,” tandasnya.
Turut hadir Sekdakab Langkat Amril SSos MAP, WHO Aning Isfandyari, Kadis Pendidikan Langkat Dr H Saiful Abdi, Kadis PMD Langkat Sutrisuanto SSos dan pihak terkait lainnya.(*)
- Reporter: Ajeni Sutiyo
- Editor: MD Sinulingga