AXIALNEWS.id – Jawa Timur | Gunung Semeru meletus pada sore, Sabtu (4/12/2021). Gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur mengalami erupsi disertai guguran lava dan awan panas.
Akibatnya jembatan perak di Kecamatan Candi Puro roboh terdampak banjir lahar.
Sejumlah warga yang mendiami kawasan yang terdampak parah akibat banjir lahar, dilaporkan terisolasi akibat jembatan penghubung yang roboh. Para saksi mata menyebutkan, Jembatan Perak di Kecamatan Candi Puro “putus” akibat terjangan banjir lahar.
Dikhawatirkan runtuhnya jembatan yang menghubungkan Lumajang dan Kabupaten Malang itu akan menyulitkan upaya pertolongan bagi warga yang terdampak, demikian laporan media.
“Jembatan Perak di Kecamatan Candi Puro, putus,” ungkap warga Lumajang, Joni Warouw, yang juga guru di SD Sumber Rejo, Lumajang.
Dilaporkan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Candi Puro, “paling terdampak” akibat erupsi dan banjir lahan dingin Gunung Semeru.
Saksi mata lainnya, Harry Purwanto, warga kota Lumajang, menerima laporan bahwa ambruknya jembatan itu membuat akses dari kota Malang ke Lumajang “terputus”.
“Sudah enggak bisa dilintasi,” ungkapnya kepada BBC News Indonesia, Sabtu sore.
Adapun desa yang paling parah, menurut Joni, yaitu Desa Sumber Sari dan Desa Sumber Urip.
“Satu kampung terisolasi yakni Kampung Curug Koboan,” tambahnya. “Karena akses menuju dan keluar kampung terhalang aliran lahar.”
Sampai pukul 18.00 WIB, belum ada laporan tentang adanya jatuh korban akibat erupsi, kecuali laporan warga yang terdampak mulai mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman.
Seorang saksi mata melaporkan bahwa ada beberapa rumah yang ambruk akibat paparan abu vulkanik dan hujan deras di kawasan itu.
“Hujan bercampur lumpur, sehingga dilaporkan ada beberapa rumah ambruk,” kata Harry Purwanto, wartawan di Kota Lumajang, kepada BBC News Indonesia, Sabtu.
Berita ini telah tayang dan dikutip dari BBC News Indonesia berjudul “Gunung Semeru erupsi: Korban meninggal bertambah jadi 15 jiwa, 27 warga hilang, pencarian terhenti akibat hujan dan angin kencang”.