
AXIALNEWS.id | Viral di media sosial video seekor orangutan bergelantungan di kabel listrik bertegangan tinggi di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 9, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (31/1/2025).
Nahas, satwa dilindungi itu terjatuh karena terkena sengatan listrik tegang tinggi. Petugas BKSDA Kalteng yang tiba di lokasi segera mengevakuasi orangutan yang dalam kondisi kritis.
Satwa tersebut kemudian dibawa ke Klinik Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng untuk mendapatkan perawatan medis.
Tim medis BOSF telah melakukan pemeriksaan menyeluruh guna mengetahui tingkat keparahan cedera yang diderita oleh orangutan tersebut. Namun, upaya penyelamatan tidak membuahkan hasil.
“Benar, kondisinya sudah tidak bisa kami selamatkan. Orangutan tersebut dinyatakan meninggal dunia. Lebih lanjut, kami akan melakukan nekropsi,” ujar Junaedy, Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah.
Kemunculan orangutan di pemukiman warga diduga akibat berkurangnya habitat alami mereka. Perambahan hutan dan deforestasi sering kali memaksa satwa liar keluar dari habitat aslinya dan masuk ke kawasan permukiman.
Orangutan yang ditemukan di kawasan Jalan Tjilik Riwut Kilometer 9 ini menjadi salah satu contoh dampak dari perubahan lingkungan terhadap satwa liar.
Pihak BKSDA Kalteng mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan satwa liar yang masuk ke pemukiman agar dapat ditangani dengan cepat dan mencegah kejadian serupa terulang.
Kasus orangutan tersengat listrik ini menambah daftar panjang insiden yang menimpa satwa liar akibat interaksi dengan lingkungan buatan manusia.
Organisasi konservasi terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi habitat asli orangutan agar tidak semakin terancam.
Peristiwa ini diharapkan menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai pentingnya perlindungan satwa liar, terutama spesies yang terancam punah seperti orangutan.
Diperlukan kerja sama antara pemerintah, organisasi konservasi, dan masyarakat untuk memastikan kelangsungan hidup orangutan di alam liar.(*)
Sumber: kompascom