AXIALNEWS.id —[dibaca: eksil nius]— Ketua Forum Rakyat Bersatu Sumatera Utara (FRB-SU) Abidin Zaini Sembiring menduga ada pihak ketiga dalangi kerusuhan di tanah milik Kelompok Tani (Koptan) Mekar Jaya, Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, Provinsi Sumatra Utara.
Pihaknya pun mendesak pihak berwajib segera mengungkap dan menangkap otak pelaku kerusuhan yang sudah membuat resah petani bahkan memakan korban luka dan pengerusakan.
“Sudah 20 tahun masyarakat menduduki lahan di Kelurahan Bhakti Karya seluas lebih kurang 600 hektare. Ditahun 2007 legalitasnya juga jelas sudah menjadi Koperasi Koptan Mekar Jaya yang sudah di akui negara. Intinya 15 tahun ini semua legalitasnya lengkap kenapa ada dalang dalam kerusuhan ini dan ada apa ini,” terang Zaini Sembiring, kepada wartawan, Kamis (13/10/2022).
Ia menjelaskan sebanyak 446 Kepala Keluarga (KK) anggota didalam Koptan Mekar Jaya. Jadi atas kerusuhan itu pihaknya meminta kepada pihak penegak hukum agar menindak tegas pelaku pembakaran rumah petani, penembakan menggunakan senapan angin, serta tidak kriminalisasi lainnya.
“Jika Indonesia ini negara hukum, mohon diproses sebagaimana peraturan hukum yang berlaku. Dengan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab membakar gubuk petani, rumah dan merusak beberapa mobil, dan tanaman dihancurkan. Ini sudah pasti ada dalang,” ungkapnya.
Ia pun berharap pihak Pemerintah Kota Binjai maupun pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera menyelesaikan sengketa lahan tersebut agar Binjai kondusif. Menimbang bahwa sudah bertahun-tahun kelompok tani bercocok tanam di Kelurahan Bhakti Karya.
“Seyogyanya wewenang ini adalah kapasitas Pemko Binjai untuk segera memberikan tanah tersebut kepada rakyat sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018,” pintanya.
“Petani Mekar Jaya tidak pernah mencari keributan hanya mencari makan dengan cara bertani dan sudah mengurangi pengangguran yang ada di Kota Binjai,” cetus Zaini menambahkan.
Kemudian dalam konfrensi persnya, Pria yang biasa disapa Ketua Zaini menjelaskan kepada wartawan, belakangan ini kasihan melihat petani jika menanam jagung diusir oleh segerombolan orang menggunakan senjata tajam kelewang (parang panjang/pedang).
Berdasarkan data diperoleh, banyak korban luka dari anggota Koptan Mekar Jaya yang berjatuhan terkena lemparan batu. Bahkan ada yang terkena tembakan peluru senapan angin.
Diketahui Aladin Barus adalah anggota Koptan Mekar Jaya, salah satu korban penembakan menggunakan senjata senapan angin dalam insiden kerusuhan yang terjadi di lahan Bhakti Karya, Binjai Selatan, beberapa waktu lalu.
Korban pun telah membuat laporan pengaduan ke pihak berwajib dengan nomor SPKT Polres Polisi nomor : LP/B/857/X/2022/SPKT/POLRES BINJAI.
Selain itu, ada pembakaran rumah milik warga bernama Doni Irwansyah Sitepu alias Iwan. Diduga dibakar oleh sekelompok pihak ketiga, di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, pada 17 Agustus 2022 lalu.
Lebih parahnya lagi, Iwan kembali dilempari batu dan ditembaki dengan senapan angin saat berada di mobil Suzuki Eskudo, saat hendak pulang usai melihat rumahnya yang dibakar.
Kejadian ini juga sudah dilaporkan sesuai laporan polisi nomor : LP/B/690/VIII/2022/SPKT/ Polres Binjai/Polda Sumatera Utara, tanggal 17 Agustus 2022 lalu.
Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Rian Permana, beberapa waktu lalu. Beliau menerangkan kepada wartawan, sejauh ini pihaknya masih terus mendalami dan memeriksa saksi guna mengungkap permasalah tersebut.
“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan, belum naik ke tahap penyidikan. Karena kami belum menemukan dugaan terhadap pelaku yang melakukan perbuatan tersebut. Kami masih terus mendalami,” sebut Rian kepada awak media.
Sementara itu, Kabid Humas Poldasu Kombespol Hadi saat dikonfirmasi prihal kerusuhan di Kelurahan Bhakti Karya, hanya mengarahkan untuk mengkonfirmasi pihak Polres Binjai
“Silahkan coba konfirmasi ke Polres Binjai ya,” ujar Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hadi, melalui pesan whatsapp, Kamis (13/10/2022). (*)