
AXIALNEWS.id – Jawa Timur | Evakuasi terus dilakukan, korban meninggal maupun korban luka – luka akibat letusan Gunung Semeru terus tertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban meninggal setelah Gunung Semeru meletus pada Sabtu pekan lalu (4/12/2021) hari ini bertambah menjadi 15 orang.
Dalam keterangan pada Senin (6/12/2021), BNPB juga menyatakan bahwa 27 warga hilang. Selain itu, 1.707 warga mengungsi di 19 titik pengungsian.
“Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari melalui siaran pers.
Proses pencarian warga yang kemungkinan menjadi korban guguran awan panas masih berlanjut.
Humas Basarnas Surabaya, Tholib Mahameru, mengungkapkan proses pencarian korban di Desa Sumberwuluh untuk sementara terhenti pada Senin pagi akibat hujan deras di area puncak dan angin kencang di area pencarian.
“Potensi aliran air dari atas dikhawatirkan membahayakan, mengingat akses ke lokasi hanya satu dan cuaca buruk dikhawatirkan merobohkan jembatan,” kata Tholib melalui telepon kepada BBC Indonesia.
Kelanjutan pencarian korban, lanjut dia, akan sangat bergantung pada cuaca di lokasi. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Kabupaten Lumajang diguyur hujan ringan hingga Senin sore.
Sementara itu, Tim SAR juga belum bisa menjangkau seluruh area pencarian. Menurut Tholib, terdapat area tambang pasir di Desa Sumberwuluh yang belum terjamah karena material sisa letusan masih dalam kondisi panas dan mengeluarkan asap.
“Sampai saat ini kami belum bisa mengecek apakah di area itu ada warga terdampak atau tidak,” ujar Tholib.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi Gunung Erupsi terakhir kali terjadi pada Senin pukul 08.55 WIB. Status aktivitas Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada).
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan tindakan cepat dalam menangani dampak erupsi Gunung Semeru.
“Presiden telah memerintah untuk segera melakukan tindakan secepat mungkin, melakukan langkah tanggap darurat, mencari, dan menemukan korban, memberikan perawatan kepada korban luka-luka dan melakukan penanganan dampak bencana,” kata Pratikno, dalam keterangan persnya, Minggu (05/12/2021).
Pratikno menambahkan, presiden juga memerintahkan agar pelayanan kesehatan, logistik kebutuhan dasar bagi pengungsi, dan perbaikan infrastruktur dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Berita ini telah tayang dan dikutip dari BBC News Indonesiaa berjudul “Gunung Semeru erupsi: Korban meninggal bertambah jadi 15 jiwa, 27 warga hilang, pencarian terhenti akibat hujan dan angin kencang”.