
AXIALNEWS.id | Kasus penipuan modus rental mobil dan tanam saham gemparkan Kabupaten Langkat. Pria berinisial Fer (42) berhasil melakukan aksi kejahatan terbilang sempurna hingga meraup keuntungan mencapai miliaran rupiah sebelum akhirnya hilang tanpa jejak.
Berdasarkan laporan polisi LP / B / 120 / II / 2025 / SPKT / POLRES LANGKAT / POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 20 Februari 2025, pelapor bernama M Akbar melaporkan bahwa dirinya dan beberapa korban lainnya mengalami kerugian akibat ulah Fer (42).
Pelaku beralamat terakhir di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.
Modus yang dilakukan Fer dengan merental 15 unit mobil dari para korban dengan dalih untuk keperluan transportasi proyek di Kabupaten Langkat. Karena masih memiliki hubungan keluarga dengan pelapor, Fer pun berhasil meyakinkan mereka untuk menyewakan kendaraan tanpa curiga.
Namun, setelah batas waktu pembayaran yang telah disepakati pada 5 Februari 2025 berlalu, Fer tidak kunjung membayar sewa. Lebih mencurigakan lagi, pada 18 Februari 2025 sekitar pukul 01.00 WIB, GPS semua mobil yang disewakan diketahui telah mati, dan Fer tidak dapat dihubungi lagi.
Akibat kejadian ini, para korban mengalami kerugian mencapai Rp 2,8 miliar. Beberapa korban yang melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib antara lain:
Adapun mobil yang berhasil digelapkan Fer meliputi berbagai jenis dan merek, di antaranya Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Toyota Calya, Daihatsu Terios, hingga Toyota Innova Reborn.
Ternyata selain terlibat penggelapan mobil rental, Fer juga dikabarkan melakukan aksi penipuan lainnya. Fer yang diketahui sempat berkecimpung di salah satu partai politik ini, belakangan mengaku sebagai pengusaha beras Bulog (SPHP).
Fer menawarkan beras kepada rekan-rekannya, khususnya kepada mereka yang berdagang. Pada awal-awalnya Fer menunjukkan itikad baiknya dalam berbisnis. Pesanan beras yang diminta diantar sesuai estimasi waktu dan jumlah.
Belakangan, Fer menawarkan bisnis minyak goreng mereke MIYAK KITA kepada mitra-mitranya tadi. Pria berbadan gemuk ini mengaku telah mendapat pesanan dengan skala besar yang membutuhkan modal cukup besar pula. Fer pun menawarkan bisnis bersama dengan sistem tanam saham.
Setiap mitra yang memasukkan uang dengan nominal Rp 45 juta, maka akan menerima keuntungan sebesar Rp 552.500 per harinya. Dan begitu kelipatannya. Pada mulanya Fer menjalankan komitmennya, ia memberikan keuntungan penjualan minyak tadi kepada masing-masing penanam modal.
Rupanya bisnis minyak tersebut bagian dari akal-akalannya untuk menipu. Untuk mengelabui rekan-rekan bisnisnya tadi, Fer kemudian menawarkan kerja sama pengadaan sirup Lebaran. Pengakuannya, ia mendapat pesanan sirup dari orang-orang penting sehingga kekurangan modal.
Yakin dengan ucapan pria satu ini, para pedagang tadi pun kembali melipatgandakan uangnya. Ada yang melakukan pinjaman dengan menggadaikan barang berharga seperti mobil, surat tanah, dan perhiasan. Uang hasil pinjaman dan gadai tersebut langsung diserahkan kepada Fer.
Belum dapat dipastikan berapa besar uang yang berhasil dikumpulkan dan dibawa kabur oleh Fer. Namun dari desas-desus yang diterima, Jumat (21/2/25) tak kurang dari Rp 2 miliar uang rekan bisnis dibawa lari.
Kanit Pidum Polres Langkat AKP Herman Sinaga membenarkan pihaknya mengamankan barang bukti belasan unit mobil berbagai merek.
“Benar bang, mobilnya ada di polres, kita amankan. Kalau saya tidak salah ada empat belas unit, dan masih ada satu lagi yang dibawa kabur oleh pelaku,” ungkap Herman dan mengaku pihaknya sedang memburu pelaku.
“Mohon infonya bang kalau mengetahui tersangka,” ketus Herman seraya menambahkan banyak orang menjadi korban Fer. Saat ini, kasus ini sedang dalam penyelidikan oleh Polres Langkat guna menemukan keberadaan Fer.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam transaksi penyewaan kendaraan, terutama jika melibatkan pihak yang belum memiliki rekam jejak yang jelas. Polisi juga meminta bantuan warga yang mengetahui keberadaan Fer untuk segera melapor ke pihak berwajib.(*)
Editor: Riyan