Nabila Fahriani Pane, Mahasiswa USU yang Berkontribusi Kembangkan UMKM & Ekonomi Kreatif

Nabila Fahriani Pane, mahasiswi Administrasi Bisnis di Universitas Sumatera Utara (USU).

AXIALNEWS.id | Semua pencapaian besarnya dimulai dari langkah kecil.

Ungkapan ini tampaknya tepat untuk menggambarkan sosok Nabila Fahriani Pane, mahasiswi Administrasi Bisnis di Universitas Sumatera Utara (USU).

Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, Nabila juga menunjukkan kepedulian sosialnya dengan mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumatera Utara.

Sejak kecil, Nabila telah terdorong untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi sekitarnya.

Ia meyakini bahwa berkontribusi kepada masyarakat bukan sekadar tuntutan akademis, tetapi juga dorongan hati untuk memberikan aksi nyata.

Ketertarikannya terhadap pengembangan UMKM muncul saat ia menyadari potensi produk lokal yang belum dikelola secara maksimal, khususnya di daerah pedesaan.

Pelatihan Aksara Karo diikuti Ibu PKK Desa Ndaskati Kabupaten Karo, Sumut. Pelatihan digelar Tim PKM-PM Eco-Empowered USU dipimpin Nabila Fahriani Pane.

Rubah Kulit Kopi Jadi Pewarna Alami

Di Desa Ndeskati, Kabupaten Karo, Nabila memimpin proyek Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang mengubah limbah kulit kopi menjadi pewarna alami untuk batik aksara Karo.

Baca Juga  Perubahan APBD Medan 2023 Disetujui, Berikut Rinciannya

Proyek ini berlangsung selama tiga bulan dimulai dari 17 Juli 2024, melibatkan berbagai elemen masyarakat dan memperkuat peran perempuan dalam pelestarian budaya serta pengelolaan lingkungan.

Proses pembuatan batik dimulai dengan ekstraksi pewarna alami dari limbah kulit kopi.

Para peserta, yang sebagian besar adalah anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dengan antusias mengikuti setiap tahap, mulai dari pengumpulan dan pengeringan limbah hingga proses ekstraksi warna.

Hasil pelatihan Batik Aksara Karo dengan warna alami dari kulit kopi. 

“Ini adalah pertama kalinya kami melihat limbah kulit kopi diubah menjadi sesuatu yang berharga. Prosesnya menarik dan hasilnya sangat memuaskan,” ujar May, salah satu peserta pelatihan.

Dalam kegiatan ini, para ibu anggota PKK Desa Ndeskati juga mendapatkan pelatihan tentang cara mengaplikasikan aksara Karo ke dalam desain batik.

Baca Juga  20 Qori & Qoriah Kota Binjai Mengikuti Pelatihan di Bogor

Mereka belajar menggunakan pensil dan kertas desain untuk menulis aksara Karo dengan indah, yang kemudian diaplikasikan pada kain batik.

Proyek ini tidak hanya berhasil menciptakan produk baru, tetapi juga menghidupkan kembali budaya aksara Karo yang hampir terlupakan.

“Kami sangat bangga dengan hasilnya. Batik ini tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai lingkungan dan budaya yang tinggi,” ujar Wadaria, seorang peserta lainnya.

Nabila Fahriani Pane menjadi pembicaraan terkait UMKM dan Ekonomi Kreatif di stasiun TVRI Sumut beberapa waktu lalu.

Fasilitator Pelatihan Ekonomi di Kampus

Selain berinovasi, Nabila aktif berbagi ilmu melalui berbagai kegiatan di kampus dan komunitas.

Ia rutin menjadi fasilitator pelatihan ekonomi kreatif seputar UMKM, dan memperkenalkan produk inovasi lokal, seperti “Ndescafe,” dari desa binaannya sebagai salah satu upaya mempromosikan potensi desa ke masyarakat luas.

Baca Juga  Presiden Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Afandin Himbau Warga Beli Produk Lokal

Pelatihan ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat agar mampu melihat dan memanfaatkan potensi ekonomi yang ada di sekitar mereka.

Nabila menyadari bahwa pengembangan UMKM memerlukan perhatian bersama. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan ini.

“Saya berharap semakin banyak orang yang peduli terhadap pengembangan UMKM, karena ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi dengan ini juga bisa menjadi cara kita dalam melestarikan budaya,” ujar Nabila.

Peran Nabila sebagai inspirasi bagi generasi muda menunjukkan bahwa pengabdian tidak perlu menunggu soal nanti.

Ia berharap dapat terus menanamkan semangat kepada generasi muda untuk berkontribusi dan menciptakan perubahan positif di lingkungannya.(*)

Penulis: Dormaulina Sitanggang mahasiswa Semester 5 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

Contact Us