AXIALNEWS.id — [dibaca: eksil nius] — Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke 94 Tahun 2022, harus menjadi momentum mendorong kalangan pemuda Sumatera Utara untuk terus membangun karakter yang terbaik dalam dirinya.
Salah satu implementasi karakter pemuda tersebut, harus dapat menepis narkoba di daerah yang punya slogan Sumut Bermartabat ini.
Hal ini disampaikan mantan Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Dr H Sakhyan Asmara, dan Koordinator P2M BNN Provsu, Saut Sihombing MPd yang
menjadi narasumber FGD Kepemudaan, Kepelajaran, dan Kemahasiswaan pada 18 – 20 Oktober 2022 di Hotel Madani, Medan.
Turut hadir Kepala Dispora Sumut Tuahta Ramajaya Saragih, Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Sumut Fahri Azhari dan Ketua Panitia forum group discussion (FGD) HSP 2022, Raikhana Syahbi SE.
Dalam keterangan yang dirilis Dispora Sumut, kemarin, Sakhyan Asmara menegaskan, inti tujuan pembangunan kepemudaan di Indonesia tak terlepas dari karakter pemuda yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, demokratis dan bertanggung jawab. Kemudian didukung kapasitas pemuda yang sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri.
“Lalu muncullah pemuda yang berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan dan berdaya saing. Karakter itu adalah sifat bawaan yang berkaitan erat dengan kepribadian (personality) dalam diri seseorang,” bebernya.
Terpisah, Saut Sihombing dari BNN Sumut menambahkan, pemuda yang berkualitas adalah pemuda yang kuat secara karakter sehingga terbangun kompetensi dalam dirinya, dan mampu berkompetisi di tengah kehidupan masyarakat Indonesia dan dunia (global). Salah satu tantangan karakter kepemudaan saat ini adalah peredaran narkoba yang cukup massif.
“Bagi BNN, pemuda harus mampu menjadi ‘Iron Stock’ yakni pribadi yang tangguh, daya tahan yang kuat dalam menghadapi tantangan. Kemudian pelopor perubahan hingga menjadi ‘Guardian of Value’ penjaga nilai-nilai luhur bangsa dan nilai positif baik di lingkungan kampus ataupun di masyarakat,” ungkapnya.
Dengan situasi ideal itu, kata Saut, BNN yakin akan muncul kesadaran bahwa masalah narkoba dan jaringan kejahatan terorganisasi tidak cukup diserahkan kepada Polri, BNN atau pihak terkait saja, melainkan harus melibatkan berbagai elemen, baik dari unsur militer maupun sipil.
“Hal ini juga perlu dilakukan oleh para pemuda, mahasiswa, dan pelajar serta generasi muda secara umum, agar permasalahan narkoba dapat diatasi dan Indonesia menjadi negara yang bersih narkoba, aman, makmur dan sentosa, sebagaimana cita-cita kemerdekaan,” pungkasnya.(*)
Reporter: AN Yusuf
Editor: Fakhrur Rozi