Polemik Kolam Ikan Bumdes Padang Langkat Baiknya Diselesaikan Bijaksana

Pembangunan gubuk untuk mengawasi dan memelihara ikan air tawar yang dikebangbiakan Bumdes Maju Langkat Berseri Desa Padang Langkat, Kecamatan Gebang, Langkat. (Foto istimewa)
Iklan Pemilu

AXIALNEWS.id[dibaca: eksil nius] – Masalah kolam ikan yang dibangun Bumdes Maju Langkat Berseri Desa Padang Langkat, Kecamatan Gebang, jadi polemik warga Desa Pasiran Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat.

Persoalannya air kolam yang meluap sampai ke Desa Pasiran sehingga belasan petani di Desa Pasiran sawahnya tergenang air.

Menjadi menarik karena sempat heboh diberitakan dibeberapa media online, sehingga beberapa awak media pun turun ke lokasi untuk mencari tahu duduk persoalan yang sebenarnya terjadi serta melakukan konfirmasi kepihak-pihak terkait.

Dari hasil penelusuran dilokasi tersebut, warga Desa Padang Langkat dan Desa Pasiran bahwa Bumdes Maju Langkat Berseri didirikan sekitar tahun 2016 lalu, atas dasar hasil musyawarah warga Desa Padang Langkat yang mengangkat Iriansyah sebagai Direktur dan Zulkarnaen sebagai Komisaris. Saat itu Zulkarnaen menjabat sebagai Kepala Desa Padang Langkat.

Menurut keterangan dari Zulkarnaen, lokasi tersebut merupakan daerah rendah dan sawah yang berada di Desa Padang Langkat maupun Desa Pasiran berada dalam satu hamparan yang sama, luasnya belasan hingga puluhan hektar. Daerah ini sejak dahulu selalu tergenang air apalagi bila hujan turun.

“Daerah tersebut memang selalu tergenang air karena merupakan daerah rendah, bahkan rawa-rawa dan saat musim kemarau pun selalu berair,”sebutnya, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga  Rapat Besar, KTH KPLS Jelaskan Aturan Main ke Anggota

Sebab kondisi ini, pihaknya bermusyawarah untuk memanfaatkan lokasi tersebut dengan usaha pengembangbiakkan ikan air tawar, dan menciptakan saluran air kesawah-sawah petani yang ada di sekitar Desa Padang Langkat.

Melihat potensi disebelah areal persawahan Desa Padang Langkat tersebut ada sumber air dari PT Rapala,  sehingga pihak Bumdes bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk memberikan sumber air mengalir secara terkontrol kepada kolam-kolam Bumdes, agar ikan-ikan dapat bertumbuh dengan baik dengan pola CSR.

Lalu Zulkarnaen menyampaikan keheranan dirinya. Sebab kondisi tersebut memang seperti itu, diketahui semua warga. Namun kini menjadi permasalah heboh ditengah warga. Melalui sarana Bumdes ini awalnya tidak ada masalah, namun ketika masa jabatannya berakhir muncullah masalah ini dan terkesan dibesar-besarkan. 

“Saya pun heran selama saya menjabat tidak seheboh ini permasalahan, kok setelah saya tidak menjabat lagi terkesan dicari-cari persoalan, apalagi orang yang mengaku sebagai petani padi yang notabenenya butuh air, malah mengaku rugi akibat air dari kolam Bumdes kami,” herannya.

Baca Juga  Harapkan Curahan Rahmat, Polres Langkat Gelar Doa & Dzikir Akbar

“Alasannya kolam meluap, sedangkan saat ini kan memang lagi musim penghujan wajar kalau kolam meluap, tapi kalau musim kemarau air kolam meluap kita baru heran dan bolehlah warga yang merasa dirugikan tersebut komplain akibat tanaman padi rusak, misalnya. Mari lihat dulu penyebab utama air meluap jangan hanya sekedar menuding gara-gara kolam, sedang kondisinya saat ini curah hujan memang sedang tinggi,” jelasnya menambahkan.

Ketika disinggung masalah rapat yang digelar oleh Pemerintah Desa Padang Langkat dan Pasiran (14/9/2022) yang agendanya memanggil mantan Kepala Desa Padang Langkat dan Direktur BUMDES, dirinya tidak datang karena ia merasa tidak fair dan terkesan disudutkan.

“Disamping itu keluarga saya lagi kemalangan karena istri abang saya Iriansyah yang merupakan Direktur Bumdes meninggal dunia,” terangnya.

“Selain itu seharusnya mereka melibatkan pihak Forkopimcam sebagai mediator, karena ini permasalahan sudah melibatkan lebih dari satu Desa,” tambahnya.

Salah satu petani WK (50) warga Dusun III Desa Pasiran ketika dihubungi mengatakan, adanya air yang berasal dari kolam milik Bumdes Padang Langkat baginya bermanfaat. Sebab sawahnya berhasil panen, bahkan dia setuju rencana pihak Bumdes bekerja sama dengan pihak PT Rapala dan Kecamatan untuk menciptakan saluran air, dibuat seperti irigasi sehingga harapan bisa tercipta panen 3 kali dalam setahun.

Baca Juga  Disdukcapil Langkat Launching Pasword Data Penduduk

Begitu juga Pelda Johanes Batuud dan Serma Nasib Sihombing Babinsa Koramil 12 Gebang Kodim 0203 Langkat, saat ditemui dikantornya mengatakan persolan ini seharusnya/baiknya diselesaikan secara musyawarah janganlah sampai keranah hukum.

Sementara itu, Camat Gebang Dra Tuty Hendarsih saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2022) lalu di kantornya, mengatakan pihaknya belum ada menerima laporan masalah kolam milik Bumdes Padang Langkat  yang katanya menyebabkan petani Desa Pasiran mengalami kerugian.

“Seharusnya mereka melapor dan kita akan mediasikan agar kedua belah pihak dapat rukun dan berdampingan, tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan bila memang yang dicari adalah solusi,” katanya.

Kades Pasiran, Darwin Sembiring ketika dikonfirmasi melalui telepon (Selasa, 20/9/202), menegaskan masalah tersebut di musyawarahkan sajalah dengan baik.

“Ya, untuk apa ribut-ribut, kita semuakan bersaudara, warga Desa Padang Langkat dan Pasiran itu masih banyak terkait hubungan keluarga. Jadi di musyawarahkan saja dengan baik sampai di dapat solusi yang dapat diterima semua pihak dan tuntas.,” ujarnya.(*)

  • Reporter: AN Yusuf
  • Editor: R Hamdani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

Contact Us