
AXIALNEWS.id | Pilis Rimpang adalah sebuah pengobatan tradisional menggunakan Anak Kunyit atau biasa disebut Pilis Kunyit.
Tradisi pengobatan ini, turun-temurun dan telah ada ratusan tahun silam yang kini hampir punah di tengah-tengah masyarakat.
Diketahui rata-rata tabib yang masih menggunakan cara pengobatan tradisional seperti Pilis Kunyit adalah seorang lansia.
Sumiani berusia 77 tahun yang biasa disapa Nek Sumi salah satu Tabib Pilis Kunyit yang masih mengamalkan pengobatan tradisional ini, berlokasi di Jalan Meteorologi, kelurahan Titi Kuning, Medan Johor, Sumatera Utara.
Nek Sumi mengatakan tradisi pengobatan Pilis Kunyit biasa menggunakan anak kunyit sebagai media deteksi.
“Membaca doa-doa tertentu yang dalam Al-Quran dan memohon kepada Allah Ta’ala, agar diberikan petunjuk gangguan kesehatan pasien yang berobat,” tuturnya, Minggu (23/6/24).
Nek Sumi mengaku tradisi ini turun-temurun, sementara ia mendapatkan ilmu pengobatan serta doa-doanya dari Almarhum ayahnya Abdul Ghani yang dahulu juga seorang tabib terkenal di Desa Dalu, Tanjung Morawa, Deli Serdang.
Ia juga aktif mengajar sebagai guru mengaji Al-Quran serta seorang pembimbing lagu Marhaban di berbagai hajatan pernikahan dan lain sebagainya.
Tak sedikit yang berobat dengan Nek Sumi mulai dari Kota Medan Johor, Tembung, Percut Sri Tuan, Medan Perjuangan hingga luar daerah lainnya.
Selain itu, Rohima berusia 71 tahun atau akrab disapa dengan Nek Roma yang juga seorang Tabib Pilis Kunyit yang tinggal di Desa Harjosari II, Medan Amplas.
Ia mengaku kini pengobatan Pilis Kunyit hanya di ketahui oleh orang-orang terdekat dan terkait biaya tak dipatokkan.
“Dari tetangga rumah, tukang jamu, tukang jahit, tukang becak, dan sebagainya, bayarnya sukarela berapa pun diterima,” ucapnya.
Seorang peneliti Saptari Wibowo memaparkan hasil penelitiannya soal pengobatan itu, Kunyit sendiri dalam bahasa latin di kenal dengan istilah curcuma longa atau turmeric rhizome dalam bahasa Inggris.
Saptari menyebut para Tabib Pilis Kunyit rata-rata sudah berusia lanjut. Pewaris tradisi pengobatan Pilis Kunyit yang sudah dipraktekkan mereka bertahun-tahun belum tentu bisa diwariskan ke anak atau cucu mereka.
“Eksistensi Tradisi Pengobatan Pilis dengan rimpang kunyit di tengah masyarakat modern diprediksi akan terancam punah,” katanya.
Sebab, ada beberapa syarat wajib yang harus dipatuhi yakni menjaga ibadah seperti Sholat, tak boleh menolak pasien yang meminta tolong serta menghafal bacaan doa dengan tekun.
Saptari menilai hal ini menjadi faktor belum adanya generasi penerus dari keluarga yang akan mewariskan tradisi pengobatan Pilis Kunyit.
Diketahui, Saptari menemukan keberadaan Tabib Pilis Kunyit di atas dari seorang pasien bernama Adi yang di rekomendasikan oleh mertuanya untuk berobat ke Tabib Pilis Kunyit tersebut.