AXIALNEWS.id | Banyak orang yang mengetahui tentang penyakit hoarding disorder ini. Penyakit hoarding disorder ini merupakan salah satu prilaku yang gemar sekali menyimpan ataupun menimbun barang karena dianggap barang tersebut akan berguna di kemudian hari.
Tak hanya itu, penderita penyakit hoarding disorder ini memiliki kebiasaan untuk menimbun barang karena dianggap dapat mengingatkan pada suatu peristiwa dan membuat penderitanya merasa aman ketika dikelilingi oleh benda-benda tersebut.
Biasanya penderita penyakit hoarding disorder suka menyimpan barang-barang seperti perlengkapan rumah tangga, koran, majalah, bahkan tak jarang mereka suka menyimpan pakaian yang sudah kotor dan rusak. Maka tak heran jika melihat tempat tinggal penderita penyakit ini terlihat lebih sempit dan kotor dengan dipenuhi oleh barang-barang yang ditimbun olehnya.
Penderita penyakit hoarding disorder biasanya tidak menyadari bahwa perilaku ini merupakan suatu permasalahan, kondisi seperti ini sering dialami oleh para penderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Akibat dari penderita yang tidak menyadari adanya penyakit hoarding disorder ini membuat penyakit ini sulit untuk diobati.
Dilansir dalam artikel halodoc, penyebab dan gejala munculnya dari penyakit hoarding disorder yaitu:
Penyebab Penyakit Hoarding Disorder
- Kondisi trauma
- Cedera otak
- Kebiasaan membeli secara impulsif
- Memiliki kerabat yang mengalami penyakit hoarding disorder
- Gangguan penggunaan zat tertentu atau alkohol
Jika tidak ditangani dengan baik, maka penyakit ini akan memicu berbagai macam komplikasi, seperti:
- Meningkatkan risiko cedera akibat jatuh
- Konflik dengan keluarga dan kerabat
- Ruangan yang tidak sehat sehingga memicu gangguan pada kesehatan.
Sampai saat ini masih belum ada penyebab pasti yang memicu seseorang mengidap penyakit hoarding disorder. Akan tetapi, dengan adanya faktor lain seperti genetik, tekanan stres, dan gangguan pada fungsi otak dianggap menjadi pemicu munculnya penyakit hoarding disorder ini.
Gejala Penyakit Hoarding Disorder
- Mengalami stres saat akan membuang barang-barang yang ditimbun.
- Cemas karena merasa membutuhkan barang-barang tersebut dimasa depan.
- Melarang orang lain untuk menyentuh barang-barang yang ditimbunnya.
- Kondisi tempat tinggal yang sangat berantakan.
- Barang yang ditimbun dapat memicu gangguan untuk keluarga maupun sosial.
- Merasa kesal dengan orang lain yang berpikir ingin membuang barang timbunannya.
- Ruangan tempat menyimpan barang tidak dapat digunakan.
Pengidap penyakit hoarding disorder akan merasakan adanya kebutuhan yang sangat kuat untuk menyimpan suatu barang meskipun barang tersebut kurang bernilai. Bahkan tak jarang, pengidap penyakit ini akan mengalami tekanan ketika diminta untuk membuang barang-barang yang disimpannya. Biasanya, pengidap penyakit hoarding disorder memiliki hubungan emosional dengan barang-barang yang ditimbunnya. (*)
Editor: Nur Adilasari