“Belanja konsumen global untuk produk halal diperkirakan menembus US$2,21 triliun pada 2024. Sementara di dalam negeri, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB nasional mencapai hampir 25%,” ungkapan salah satu pengamat ekonomi di Indonesia.
Fintech syariah memudahkan proses pembiayaan dengan akad syariah, serta meningkatkan akses keuangan bagi UMKM dan pelaku usaha halal.
Laporan State of the Global Islamic Economy 2023 menempatkan Indonesia dalam posisi lima besar dunia dalam pengembangan ekonomi syariah.
Uniknya, meskipun Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, pangsa pasar perbankan syariah menurut data OJK baru berada di sekitar angka 7,38% dari total aset perbankan nasional.
Beberapa data menunjukan dengan situasi pada indeks literasi keuangan nasional mencapai 66,46% pada 2025 dan meningkat pada tahun-tahun sebelumnya, namun literasi Gen Z hanya 62%, terendah di kawasan ASEAN.
Dari sisi ekonomi, fintech syariah juga memberikan dampak positif. Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terbantu dalam mendapatkan pembiayaan tanpa harus terjebak pada bunga-bunga tinggi, seperti di lembaga pinjaman konvensional.
Fintech syariah adalah bukti bahwa teknologi modern bisa berjalan seiring dengan nilai Islam.
Pemikiran ekonomi barat telah berhasil membuat kita menjadi sekularisme dalam menjalani perekonomian.
Muslim Berdedikasi diharapkan menumbuhkan ukhuwah Islamiyah sesama umat Muslim di Kota Medan.
