Kolaborasi Majukan Wisata Langkat, Seperti Banyuwangi PAD Capai Rp 650 M

Pj Bupati Langkat M Faisal Hasrimy menyambut kedatangan Direktur Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dwi Marhen Yono, Rabu (8/5/24), di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat. (axialnews)
Iklan Pemilu

AXIALNEWS.id | Pj Bupati Langkat M Faisal Hasrimy menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Direktur Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

FGD membahas pengembangan pariwisata Kabupaten Langkat, di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Rabu (8/5/2024).

Faisal Hasrimy menyampaikan pariwisata merupakan sektor prioritas Pemkab Langkat sebagaimana visi misi yang diusung yakni menjadikan Langkat yang maju, sejahtera dan religius melalui pengembangan pariwisata dan infrastruktur yang berkelanjutan.

Potensi wisata Langkat sangat besar baik untuk wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata sejarah maupun wisata buatannya dan sejalan dengan itu program “Bubur Pedas” (Bupati berkolaborasi untuk kejar pembangunan daerah sampai tuntas ).

Baca Juga  Alokasikan Rp6,5 M, Langkat Gelar Pilkades Pada 12 Juli 2022

“Saya menekankan kembali kepada para kepala perangkat daerah terkait maupun para camat agar lebih bersungguh-sungguh mendukung seluruh upaya bagi pengembangan pariwisata Kabupaten Langkat,” ujar Faisal.

“Melalui berbagai inovasi dan kolaborasi sehingga apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud yaitu majunya pariwisata Kabupaten Langkat bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

Sebagai narasinya, Direktur Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dwi Marhen Yono menceritakan pengalaman ketika membangun Banyuwangi.

“Pada waktu itu Banyuwangi adalah daerah yang tertinggal karena masalah santet, orangnya kasar dan jorok jadi orang enggan untuk singgah di Banyuwangi,” katanya.

Baca Juga  Tim Terpadu Rubuhkan Bangunan Ilegal di Kawasan Wisata Bukit Lawang

“Tapi hari ini kita berbuat dengan niatan ikhlas berbagi inovasi kita kerjakan, akhirnya kerja keras dangan cara kolaborasi bergerak bersama-sama kita tercapai,” sebutnya lagi.

“Sehingga cerita Banyuwangi yang dulu angker, kasar dan jorok dan cerita negatif tentang Banyuwangi sekarang sudah tidak ada lagi,” ungkap Dwi Marhen.

Ia menjelaskan semula PAD dari pariwisata Banyuwangi hanya Rp 50 miliar, kini sudah menjadi Rp 650 miliar.

Kunci pengembangan destinasi wisata 3A yaitu Aksebilitas, Amenitas, Atraksi. Serta 3K yang dilakukan yaitu Komitmen CEO, Kerja Tim, dan Kreativitas dan Inovasi.

Baca Juga  Banyak yang Beli, Pelaku UMKM di Medan Run 2023 Mengaku Untung

“Itu yang kita harapkan sehingga kerja kita berjalan,” sarannya.

“Saya berharap Pj Bupati Langkat dan Sekda kolaborasi, kita bersama harus komitmen agar Bubur Pedas Pj Bupati Langkat berjalan dengan baik. Kata kuncinya kolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.(*)
Reporter: Ajeni Sutiyo
Editor: Eddy S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

Contact Us